Genting; saat genting menguji keistiqomahanku

 

 

Selama ini, enggak kepikir untuk ke Genting. Niat aja enggak. Ngapain kesana? Hiburan, kata orang-orang.  Enakkan saya cari hiburan yang lain deh, daripada harus ke Genting. Ku pikir, tidak ada hal yang mengharuskan aku pergi ke sana. Cuma kali ini, temanku datang sama keluarganya. “Ayo dyh temanin kita jalan-jalan” pinta temanku ditelepon. “iya deh, iya”

 

Berangkatlah, kami satu rombongan di minggu itu. Pas sampe, oh ini nih yang namanya Genting. Ciprat..ciprit. asyik deh ambil gambar. Terus mulailah kita dengan beberapa permainan. Sampai akhirnya  sore pun tiba, saatnya balik.

 

Udah senang-senang mau balik dengan sejuta cerita. 

“Tiket habis mbak”. Yach lemes deh.

Iya ya kenapa juga kita enggak beli tiket return. Emang deh, salah kita. Udah tahu hari minggu lagi.

 

Tadi mikirnya, ntar aja deh, pas balik aja beli tiketnya. Ini kan tempat terkenal, tempat ini manajemennya pasti baik. Soalnya juga tadi pas beli tiket. Mata langsung terhipnotis oleh tulisan dikaca. One way.  udah deh pola pikir jadi terpola, oh ya ntar aja tiket baliknya dibeli.

 

Sekarang ya gimana lagi. Tiket bus udah habis. Ternyata sama deh dengan tempat ku, para calo berkeliaran. Mulai deh mereka menawarkan jasa.  Mereka menawarkan untuk 1 taksi 100 ringgit. Mahalnya kata temanku, padahal tiket bus sebenarnya Cuma 7.60

 

Ku pikir, ya udah. Mau gimana lagi.

Itu mungkin memang rezeki mereka. Meskipun saya enggak ada uang sebanyak itu ditangan . Kupikir yang penting kami keluar dari sini. Uang enggak penting. Aku bisa pinjam dengan temanku.

Namun lagi-lagi  cara berpikirku beda. Ternyata teman-temanku  enggak mau. Mereka lebih suka berjuang dulu untuk mendapatkan tumpangan, daripada harus membayar lebih.

 Mana lagi belum sholat maghrib.  Aduh gimana ini.

 Gimana kalau saya ditinggal nih. Sendirian lagi, teman-teman pada ngantri di barisan untuk cariin tempat kosong.

 Aku gimana, waktu sholat udah mepet lagi. Subhanallah. Bismillah deh. Hak Allah dulu kutunaikan, terserah deh apa yang akan terjadi, semua diserahkan pada Allah.

Aduh  gimana ya mau sholat. Tadi kami sholatnya di atas. Yach harus balik lagi ke genting. Aduh gimana ya. 

Oh itu ada toilet yang penting aku dalam wudhu dulu. Oya aku kan bisa sholat dimana pun.

Pergilah aku ambil wudhu. Setelah selesai, didekat satu sudut dekat lift, aku pun mulai sholat, terserah deh orang mau bilang apa. Sholat itu wajib tidak boleh ditinggalkan dalam kondisi apapun.

 

Udah deh, akhirnya aku sholat, dengan gerakan-gerakan wajibnya aja.

Secepat kilat dengan tetap kondisi hatiku yang tenang, alhamdulillah akhirnya selesai kutunaikan kebaikan ini.

Sampai aku selesai pun ternnyata mereka pun belum dapat tumpangan.

 

Alhamdulillah ku berhasil menyelesaikan ujian ini. Coba tadi kalau saya enggak kuat.

 

al-Mahyra; anak pertamaku

wkt baby

Teringat kembali detik-detik ketika akan melahirkan anakku yang pertama.
Dan akhirnya aku berteriak, “Allahu…akbar”,
“bagus”, kata sang dokter padaku.
” lagi,bu, terus bu, dikit lagi”, dokter terus memberiku semangat
” Allahu…akbar…… Allahu akbar………..” dengan nafas panjangku.
“ya, Alhamdulillah”, dokter berkata.
‘oeok…..oeok….oeok, ku dengar tangisan bayi dari arah kakiku…
“Alhamdulillah”, hatiku berkata pelan.
Hari itu kamis sore pukul 4 kurang sepuluh 5 agustus 2010 atau dua empat sya’ban empat belas tiga puluh satu, lahirlah anak pertamaku dengan selamat dan sehat wal’afiat. Meskipun dengan perjuangan yang tak akan terlupakan sepanjang hayatku.
Dari awal kesakitanku hingga detik2 melahirkan, suami selalu menemani. Ia melihat sendiri bagaimana perjuanganku. sampai2 ia pun menangis melihat kondisiku.
Setelah aku menyelesaikan wisuda magisterku di hari selasa tanggal 3 Agustus, hingga jalan2 dulu keliling kampus, makan bersama teman2ku hingga sore hari.
Dan akhirnya esoknya kurasakan mulai mules2 perutku. hingga malam setelah lepas bangun tidur pukul 3, keluar cairan bercampur lendir darah. dan semakin ku rasakan sakitnya perut ini. sejak itu mulai keluar cairan2 seperti kencing merembes. Setelah menunggu eerapa saat, akhirnya pada pukul 5 kami segera ke hospital Al-Islam.
Sesampai di hospital segera nurse memeriksa diriku, katanya baru bukaan 2, sementara air ketuban terus mengalir keluar, jam 8 diperiksa lagi masih bukaan 2, jam 11 kembali diriku diperiksa baru bukaan 4. Segera lah seorang nurse membawaku ke ruang bersalin, karena air ketumban dah banyak keluar, seorang nurse memasangkanku infus.
saat itulah datang
………….
Nama lengkapnya Siti Al-Mahyra Mahmud
lahir 5 Agustus 2010. Berdekatan dengan Sya’ban
Dengan berat 3.17 Kg dan panjang 51 cm

al-Mu’adza; anak keduaku

Mojank(500)

Abiyyah al-Mu’adza ; wanita yang berkepribadian kokoh yang terlindung adalah nama anak keduaku. Anak keduaku ini punya kisah khas. Terhitung tak kurang dari 8 kali pendarahan besar yang ku alami dan selebihnya pendarahan kecil sepanjang trisemester ketiga. Alhamdulillah ia lahir dengan selamat secara persalinan normal. Sesuai dengan namanya meskipun berkali-kali pendarahan ku alami, ia tetap kokoh dan terlindungi.

Dalam ilmu kedokteran, kasus yang ku alami ini disebut plasenta previa, yakni plasenta yang terletak tidak pada tempatnya, letaknya dibawah janin. Plasenta ini yang menghalangi bayi keluar secara pervagina, dan kondisi ini pula yang menyebabkan pendarahan pada sang ibu. Menurut artikel-artikel yang kubaca, kasus ini jarang terjadi. Diantara 100 kehamilan, 1 diantaranya. Bahkan ada yang mengatakan diantara 1000 kehamilan satu diantaranya. Kasus seperti inilah yang dapat menyebabkan kematian, baik pada bayi atau ibunya.

Kasus plasenta dibawah yang terjadi disemester terakhir, menurut ilmu kedokteran, ia akan tetap, tidak akan kembali ke atas. Karena itu untuk lahiran secara normal atau pervagina, tidak akan mungkin bisa dilakukan. Lain halnya jika plasenata previa ini terjadi disemester kedua atau pertama. Ciri khasnya adalah pendarahan secara tiba-tiba tanpa ada rasa apapun seperti kontraksi atau kejang-kejang didaerah rahim, tiba-tiba saja darah keluar banyak dan berulang-ulang.

Selama kehamilanku yang kedua ini tercatat sebanyak 8 kali pendarahan besar. Pendarahan pertama ku terjadi pas satu hari sebelum idul fitri 1432 H. Saat itu usia kandungan ku memasuki usia 7 bulan, padahal saat diriku memeriksakan kandungan di usia 6 bulan semua dalam keadaan baik. Saat itu diriku sedang berbaring, tiba-tiba saja, terasa seperti ada yg keluar mengalir dari bawah perut, terus dan terus, sampai terasa keluar seperti gumpalan-gumpalan. Seketika itu juga diriku lemas dan kepalaku pusing, dan ku berteriak memanggil suamiku.

Bergegas suamiku memanggil kedua orangtuaku dan segera diriku diberi pertolongan pertama dengan meminum air zam-zam dan makan kurma. Alhamdulillah seketika itu juga serasa diriku kembali ada tenaga. Ibuku sangat khawatir……………….

Aqiqah Mahyra

Jiwa-jiwa yang ada akan tetap tergadai sampai ia diaqiqahkan

Kebahagian dirinya tertahan, tidak akan merasakan ketenangan diri, demikian ulama menaksirkan kata tergadai.
 
Jumhur ulama mensyariatkan aqiqah dengan hukum sunnah muaakad artinya sunnah yang dikuatkan, mendekati wajib, karena manfaatnya yang begitu besar dan banyak. Sebagaimana sesuai dengan pendapat Imam Malik, ahli Madinah, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur dan kebanyakan ulama ahli fiqih.
 
Aqiqah adalah ibadah yang telah disyariatkan oleh Allah sebagaimana Rasulullah Saw menjelaskan dalam hadisnya.
” Setiap anak yang lahir itu terpelihara dengan aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ke tujuh (daripada hari kelahirannya), dicukur dan diberi nama